Selamat datang, selamat menikmati berbagai sajian gaya hidup sehat disini.

soewoek's picture
Posted by soewoek

Embung Batara Sriten, biasa dikenal sebagai embung diatas awan karena berada di puncak tertinggi Gunung Kidul Yogyakarta. Ini adalah tempat yang memberikan pemandangan sangat indah, kita bisa melihat pemandangan alam yang luas dari berbagai penjuru, ditambah hembusan udara yang sejuk. Ketinggiannya hanya sekitar 800 diatas permukaan laut, namun perjuangan untuk gowes sampai ke puncak sangat menantang karena kondisi jalannya penuh bebatuan sehingga wajib menggunakan MTB dengan roda kembangan. Tidak disarankan menggunakan roda hybrid polos karena sangat potensial selip/licin.

Artikel ini memberikan panduan untuk menuju ke lokasi, tinggal mengikuti peta berikut. Peta ini terdiri atas 3 segmen, dimana tiap segmen terdapat gambaran medan dan elevasi rute sebagai persiapan yang memadai sebelum meluncur gowes. Di peta juga terdapat foto, untuk memberikan gambaran seperti apa di lokasi.

 

Segmen Pertama: Jogja (Ringroad Ketandan) - Kaki Embung. Jarak 34 km dengan rerata elevasi 4% dan maksimal 33% (tanjakan Patuk). Segmen ini relatif menyenangkan, tanjakan berat hanya di Patuk, sesudah pertigaan Sambipitu kondisi jalan rolling naik turun, dengan tanjakan yang agak panjang di hutan kayu putih. Di puncak tanjakan ini ada warung, dapat mengisi perbekalan atau menikmati teh manis hangat untuk memulihkan tenaga. Semua tanjakan ini masih normal dan memungkinkan untuk digowes. Walaupun kondisi jalan banyak rolling, sebaiknya hemat tenaga tidak perlu full power, tidak perlu ngebut juga, karena di segmen kedua sangat membutuhkan tenaga prima.

Segmen Kedua: Kaki Embung hingga puncak, dan kembali lagi ke Kaki Embung, total PP 13 km. Rerata elevasi 11% dan maksimal 39%. Di persimpangan menuju Embung ini ada warung, manfaatkan sebaik2nya untuk mengisi perbekalan, sebaiknya dalam jumlah yang ekstra, karena baru ada warung (rumah penduduk) sesudah menanjak sejauh 4 km. Inilah segmen dengan tantangan tanjakan yang cukup berat, karena kondisi jalan aspal hanya 1 km pertama, sisanya jalan setapak/rusak, dan jalan bebatuan/gamping. Di segmen ini, tidak perlu kuatir jika harus menuntun sepeda karena tanjakan yang terjal. Segmen ini juga menjadi semakin berbahaya jika kondisi hujan karena jalan bercampur tanah menjadi licin dan selip. Tidak direkomendasikan menggunakan ban sepeda hybrid.

Segmen Ketiga: Kembali ke Jogja melalui Klaten, total 49 km. Bagi yang tidak ingin melewati tanjakan2 untuk putar balik kembali ke arah Patuk, dapat mencoba rute pada segmen ini. Rute ini memang relatif datar dan aspal sangat mulus, namun SESUDAH melewati tanjakan Jurangjero. Tanjakan ini akan kita jumpai 12 km sesudah Embung, panjang tanjakannya 277 meter dengan rerata elevasi 8% dan maksimal 13%. Walaupun sebelumnya juga ada beberapa tanjakan yang menantang, relatif tidak terlalu panjang, masih dapat dilakukan tanpa menuntun. Sesudah tanjakan Jurangjero, kita mendapatkan hadiah jalan menurun tajam, plus pemandangan dari ketinggian yang sangat indah, namun jangan terlena dalam kecepatan tinggi karena ada banyak tikungan tajam. Jika ingin ambil foto, sebaiknya sejak dari puncak tanjakan pelan2 saja, agar mudah berhenti tidak kehilangan momen pemandangan indah.

Special thanks untuk pak Joko, mas Irwan dan mas Apris untuk kontribusi foto-fotonya. Semoga lebih kurangnya bermanfaat. Sekiranya ada info lain yang perlu ditambahkan, jangan ragu posting komentar.

Lokasi: 

Indonesia
7° 49' 55.0524" S, 110° 37' 54.804" E
Ringkasan informasi penting untuk memudahkan analisa rute
Jarak
100.00km
Sepeda
MTB
Elevasi Rerata
11.00%
Elevasi Maksimal
39.00%
Elevasi Jarak
7.00km

Categories: 

Kota: 

Sepeda Sehat
Misi SepedaSehat.com adalah mendorong gaya hidup sehat dengan bersepeda, menjaga api semangat bersepeda agar tetap membara, sehingga kita akan terus dan terus bersepeda untuk sehat.