

Sebenarnya ini note saya di Facebook untuk bisa menginspirasi teman temanku. Atas ajakan abang, saya mau share pengalaman saya di Sepedasehat.com barangkali bisa mengispirasi juga terutama dalam hal hidup sehat karna saya.. ya saya.. been there done that (sering malah) terjebak dalam "unhealthy lifestyle".
Hamil
7 tahun menikah, sempet kaget waktu liat testpacknya ada 2 garis. senaang.. tp itu jg berarti musnahlah workout program yg rutin dijalankan tiap hari (2 jam). suami, keluarga, tetangga semua melarang untuk aktifitas olahraga keras. (pdhl lg hobi2nya gowes ihikk). lalu, karna mual dan lain lain, makannya jd bebas, makan yg dipengen, bebas pantangan.. uhukk, one thing leads to another. wek weeew, saya buka bukaan aja deh sekarang (pdhl malu sih.. tp demi transparansi) sebelum hamil berat 70 kg (yg dulu diturunkan dgn susah payah selama setahun 25 kg), dalam kurun waktu 9 bulan sajah pemirsa, berubah menjadiii 103 kg! engingeeng.. total kenaikan 33 kg! padahal bayeknya cuma 3 kilo. ckckck.. sungguh terlalu.. akhirnya bongkar lagi deh buntelan baju XXL di gudang. Orang orang bilang, "ah ntar jg abis lahiran, nyusuin trus kurus lagi" NOT! ngga berlaku buat aku deh. dengan jebolnya rem serta 3 bulan pertama jd emak yg sungguh melelahkan, saya melarikan diri ke minuman manis. sehari bisa habis 3-4 minuman kotakan. Padahal yg manis manis itu, hanya jebakan betmen semata. Bisa memberi energi sesaat saat kita lelah, tp kalo udah habis efeknya, jd lemes, dan pengen minum manis lagi.. lingkaran setan yang menjebak.
Wake Up Call
Sesudah Melahirkan, Sebelum Diet
Pointnya saat Bapak kemarin pas diabetnya lg parah (gula super tinggi), plus keluhan sesak di dada (Jantung). untuk perawatan, makanan semua diatur, dan oleh ahli gizi diberikan list makanan: good food and bad food. Ketika saya baca.. oh my, makanan harian saya bad food semua! keluarga besar saya banyak yg hidup berdampingan dgn diabetes. ayah dan ibu saya juga diabet.. bahkan baru2 ini, kakak tertua saya jg diketahui diabetes di usia yg relatif muda. otomatis, membuat saya jd mikir..
- Sampai kapan mau tutup mata akan kenyataan ini?
- Sampai kapan mau cuek dgn gaya hidup ngga sehat?
- Sampai kapan mau makan gorengan tiap hari?
- Sampai kapan mau makan serba instant yg full oleh tambahan Gula, MSG, dan bahan kimia lainnya yg susah dibaca? Bumbu instant, mie instant, frozen food, Nuget, french fries, Sosis, chiki chikian, potato chips. lihat inggridientsnya pastilah ada MSG.. kalo ngga ada yakin deh, prosesnya melibatkan Minyak.
- Sampai kapan mau memuaskan haus dengan Minuman manis? Minuman Bersoda, Jus kotakan, teh kotakan/gelasan, minuman sachet? lihat nutrition factnya, jumlah gula yg tertera berapa gram? (1sdt=kurang lebih 4 gr) per serving ya itu, gimana kalo habisnya sebotol, dikali berapa? pilih yg diet? lebih buruk.. it's all just chemical!
Kita hidup di dunia yg serba instant.. semua jd praktis, sampe sayur asem, bumbu tempe goreng aja, ada bumbu sachetnya. biar gampang katanya.. biar cepet.. katanya.. ya, gampang juga masukin MSG ke badan kita. padahal, di Indonesia bumbu2 segar melimpah ruah, dan masuknya murah lho..
Jangan tutup mata, Karna ini ancaman nyata. apalagi sudah punya anak saya harus berusaha untuk tetap sehat untuknya, agar bisa tetep disampingnya sampai nanti dan sekalian mengajarinya untuk hidup sehat juga. yang masih keras kepala? dan masuk kepada golongan manusia2 picky eater (macam suami aye)ya, itu kan pilihan dan pilihan pasangannya juga untuk mencekoki makanan sehat. ntar kalo dia sakit, kan kita yg repot juga..
- Mumpuung..
- Mumpung Masih sehat.. jangan menunggu sakit, baru “terpaksa” merubah gaya hidup
- Mumpung masih Fit, bisa olahraga apa aja, dgn intensitas ringan atau berat, banyak pilihan.
- Mumpung Masih punya Gigi, jadi bisa makan sayuran dan buah apa aja yg keras juga. ntar kl sudah ompong makin sempit pilihannya..
- Mumpung Masih Muda, blom punya Asam Urat, jd bisa bebas makan sayur2an ijo yg enyak2 itu, kaya kangkung, jamur, daun singkong dll
Semua berawal dari diri sendiri.. kalo sudah mantap, segala halang rintang pasti bisa diatasi.. termasuk ganti lifestyle. Are you ready?
Yg saya lakukan:
5 NO's
No Sugar (gula pasir), No Oil (minyak/goyengan), No Rice (Nasi), No Santan, No Gluten/tepung2an lain. Perjalanan saya untuk menikmati 5no ini, bisa dibaca di artikel No Gula, Minyak, Nasi, Santan, Tepung
Olahraga
Untuk saya 3 - 4 kali seminggu selama 1-1,5 jam
Eat Whole Food
Sesudah Lifestyle Diet
Jangan Sampai Kelaperaan!
ini point penting. jangan menunda makan, atau ngga makan seharian. Ini akan mengacaukan metabolisme, dan bikin kalap di sesi makan selanjutnya. Saya selalu makan cemilan, oleh karna itu harus selalu sedia stok buah dan sayuran di rumah, kalo nggak bakal tergoda makan yg ngga bener. Makan buah bukan mangga sebiji dikupas buat sekeluarga/ semangka sepotong.. mangga sebiji ya dimakan sendiri sampe kenyang, dan semangka separo dimakan dewek. ya itu aku sih.. :D
Bebas Makan
Selfie Before and After
Semoga Menginspirasi, The choice is yours..
Lokasi:
Categories:
Penyakit:
Diskusi Terkini