Trigliserid merupakan salah satu komponen kolesterol dalam darah selain HDL (lemak baik) dan LDL (lemak jahat). Kadar trigliserid yang tinggi merupakan "satu paket" dengan diabetes, juga meningkatkan resiko serangan jantung dan stroke. Sebagai pengidap diabetes, rekor trigliserid tertinggi saya adalah 231, hampir bersamaan pecah rekor dengan gula darah 2 jam yang mencapai 378. Sesudah 5 tahun berselang, sesudah saya mengendalikan pola makan dan rajin bersepeda, alhamdulilah trigliserid saya stabil di angka 80. Kadar trigliserid yang normal sesuai nilai rujukan laboratorium adalah dibawah 150.
Dalam berbagai kesempatan saya berjumpa dengan kawan bahkan dokter, banyak yang menanyakan "kok bisa trigliserid normal? bagaimana caranya?". Jika saya amati perkembangan trigliserid dari waktu ke waktu, memang tidak ada satu cara mujarab yang langsung instan menurunkan trigliserid (kalau tanpa obat, memang tidak ada yang instan ya) melainkan harus melakukan gaya hidup sehat, dan terus menerus harus kita jaga bahkan ditingkatkan.
Teknik level pertama yang signifikan mampu menurunkan trigliserid adalah menghindari/mengurangi segala bentuk makanan/cemilan yang mengandung kolesterol tinggi, seperti: gorengan, santan, kuning telor, telur puyuh, fast food, dsb. Biasanya kalau ke lab, kita dapat menjumpai daftar makanan berkolesterol tinggi, tinggal mengikuti panduan di daftar itu. Dengan pengendalian pola makan, dalam 1,5 tahun dapat menurunkan trigliserid hingga 32%, dari 231 menjadi 155. Tanpa dikombinasikan olahraga, kadar trigliserid tetap stabil dalam kisaran 150 - 160. Padahal kita ingin agar trigliserid dibawah 150.
Teknik level berikutnya yang mampu menurunkan trigliserid adalah dikombinasikan dengan CoretGula.com dan Beras Hitam. Hanya dalam 4 bulan dapat memberikan tambahan penurunan trigliserid sebesar 25%, dimana sebelumnya 163 (pada Desember 2012) menjadi 122 (pada April 2013). Ini adalah level normal yang kita inginkan. So, dengan melakukan perubahan pola makan (belum dengan olahraga) dapat menurunkan trigliserid hingga 47%. Dalam kasus saya penurunan trigliserid hingga normal dicapai dalam 4 tahun. Seandainya saja saya sudah tahu teknik ini sejak awal, level teknik pertama (1,5 tahun) langsung saya sambung dengan level kedua (4 bulan), seharusnya kadar trigliserid dapat normal dalam 2 tahun.
Nah, berikutnya adalah teknik level ketiga, yaitu dengan melakukan olahraga bersepeda. Saya sendiri terkejut dengan efek olahraga terhadap trigliserid, benar-benar sesuai literatur, saya sudah membuktikan bahwa olahraga memang dapat menurunkan kolesterol. Saat pertama kali memulai bersepeda pada April 2013, trigliserid saya pada angka 122. Berikutnya ketika check lab pada Agustus 2014 ternyata posisi trigliserid sudah di angka 86. Artinya, dalam 1,3 tahun bersepeda dapat menurunkan trigliserid sebesar 29%. Seperti apa olahraga yang saya lakukan tersedia pada artikel ini. Hingga Januari 2015, trigliserid bertahan pada kisaran 80-100, berada pada kisaran normal yang kita inginkan.
Seandainya saja saya sudah mengetahui manfaat ketiga teknik ini sejak awal, mungkin saya tidak perlu menunggu lama hingga 5 tahun untuk menormalkan trigliserid, cukup 3,3 tahun saja. Semoga informasi ini bermanfaat bagi kita semua. Tetap Semangat!
Lokasi:
Categories:
Penyakit:
Diskusi Terkini