mas Didi ini adalah "downline" gowes saya, sampai sekarang tiada henti-hentinya membuat saya terkagum-kagum. Bagaimana tidak? mas Didi ini baru mulai gowes sekitar bulan Februari 2018, waktu itu masih pakai MTB, hanya dalam 5 bulan saja sudah begitu mudahnya menjadi yang pertama finish dalam berbagai event. Yang paling mengagetkan adalah saat berhasil finish pertama kali di puncak Selo bersama group terdepan di event Gowes Merdeka 2018. Rute ke puncak ketinggian 1.500 mdpl termasuk salah satu tantangan yang istimewa, biasanya yang baru pertama kali mencoba tidak langsung lulus, tapi mas Didi ini bisa langsung lulus dan finish terdepan. Kagum!
Kok bisa ya mas Didi sampai seperti ini. Bagaimana caranya? Seperti apa motivasinya? Kalau mas Didi bisa, yakin pasti kita semua bisa. Yuk kita simak kisahnya.
Apa sih yang bikin semangat gowes? Kok ngga bosan?
Didi: Pada dasarnya saya hanyalah seorang goweser yang masih bau kencur di dunia pergowesan. Saya mulai menekuni dunia gowes sejak akhir bulan Februari 2018. Dulu saat saya belum dekat dengan dunia bersepeda, saya sedikit acuh saat teman-teman bercerita tentang kegiatan bersepeda mereka disetiap weekend yang sepertinya sangat asik. Namun kini saya telah merasakan sendiri bahwa kegiatan gowes itu sendiri memang sangatlah asik, selain kita memiliki healthy lifestyle, kita juga bisa lebih menikmati keindahan tempat-tempat yang mampu memanjakan mata.
Gowes merupakan olahraga yang dapat kita lakukan sendiri maupun secara berkelompok. Sehingga kegiatan rutin pun dapat tetap kita lakukan meskipun rekan-rekan sedang sibuk dengan segudang agendanya.
Kenapa saya tidak merasa bosan dengan aktivitas gowes? Untuk mencapai kemampuan gowes hingga saat ini, saya membutuhkan latihan rutin yang awalnya terasa sangat berat. Hasil yang saya dapatkan pun benar-benar bermanfaat baik terutama dalam hal manajemen pola hidup yang lebih baik. Rasanya akan sayang sekali jika apa yang saya peroleh dengan usaha maksimal akan saya sia-siakan begitu saja. Karena jika bosan dan menghentikan aktivitas rutin, saya harus memulai semuanya dari nol kembali dengan effort yang cukup melelahkan.
Mungkin saya adalah termasuk orang yang suka tantangan. Dalam hal tertentu saya tidak akan merasa puas begitu saja saat saya mencapainya. Ada pepatah yang mengatakan, “hari ini harus lebih baik dari kemarin” agar saya tidak termasuk orang yang rugi. Begitupun dengan bersepeda, semakin hari saya pun harus semakin berkembang. We must Break our limits. Toh itu pun berdampak baik bagi kita kedepannya.
Sukanya gowes uphill ya, kok bisa ringan banget naik ke Suroloyo dan Selo?
Model sepeda pertama yang saya gunakan untuk memasuki gerbang dunia pergowesan adalah MTB. Sejak awal saja masih blank apa tujuan saya bersepeda, sehingga saya memilih sepeda MTB keluaran polygon terbaru yaitu Premier 5 yang sepertinya cocok untuk digunakan. Seiring hari berlalu saya seperti menemukan kalau ada sesuatu yang kurang dengan model gowes saya. Rute yang saya lewati adalah rute yang mulus beraspal maupun cor-coran, dan tidak pernah melawati rute kebun ataupun offroad. Dari situ saya merenung bahwasanya sepertinya saya salah memilih jenis sepeda. Entah kenapa tak berselang lama saya pun nekat memutuskan untuk membeli sepeda model Road bermerek polygon Stratos S2 yang katanya itu cocok untuk pemula dan harganya pun yang paling murah. Wal hasil saya merasa kalau road bike memang lebih cocok saya gunakan.
Pada dasarnya saya sangat menyukai gowes endurance dan gowes dengan jalur yang ada variasi nanjak-nanjaknya. Pertama, gowes endurance sangat bermanfaat untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Latihan gowes endurance juga sangat berpengaruh untuk meningkatkan kemampuan how long on the saddle. Kadang saya merasa seperti orang yang putus asa ketika saya sedang melakukan gowes endurance, apalagi saat dihadapkan dengan jalur yang panjang yang diselingi rute ber-elevasi tinggi. Namun setelah semua itu selesai dan sampai tujuan atau pulang, entah mengapa saya merasakan sebuah kepuasan tersendiri dan ingin melakukanya lagi. Selanjutnya gowes dengan jalur yang didominasi najnak dapat meningkatkan power kaki kaki kita untuk mengayuh. Sehingga menurut teori saya sendiri, latihan rutin dengan rute yang relatif nanjak dapat menjadikan kaki kita lebih ringan untuk mengayuh pedal kita terutama di jalur yang flat.
Sudah sampai sejauh ini, apa yang dirasakan? Before and after gitu.
Hal pertama yang ingin saya katakan adalah saya merasa memiliki kualitas hidup yang lebih baik. Semenjak saya memulai untuk menjadikan gowes sebagai kegiatan rutinitas saya, stamina tubuh saya merasa menjadi semakin baik, saya merasa memiliki kekebalan tubuh yang lebih kuat dan lebih tahan lama untuk melakukan kegiatan outdor (terutama lari).
Selain urusan fisik, saya juga merasa adanya balance yang lebih bagus antara bekerja dan menikmati hidup sembari berolahraga. Weekend saya sebelum rutin melakukan gowes, selalu diisi dengan kegiatan di depan laptop saja, atau sesekali berlibur ke tempat wisata. Namun semua itu lebih monoton terhadap aktifitas di depan layar laptop berukuran 13 inch saya. Saya pun kadang menjadi merasa bosan dan bingung akan menggunakan akhir pekan untuk apa. Dengan gowes yang terencana, kita dapat menghabiskan akhir pekan yang menurut saya lebih berharga bahkan kita bisa lebih mendekatkan diri terhadap alam/lingkungan.
Ada pesan sponsor untuk yang masih ragu sepedaan?
Gowes adalah healthy lifestyle, tak usah ragu untuk memulainya. Aktivitas ini dapat menjauhkan kita dari beberapa kebiasaan negatif. Dulu saya adalah seorang perokok. Meskipun ritme merokok saya ringan, namun itu pasti tetap dapat merusak tubuh saya. Sejak saya masuk ke dunia gowes, saya sekarang tidak berani untuk merokok secuil pun, karena saya merasakan betul untuk mendapatkan hasil yang seperti sekarang, saya membutuhkan perjuangan dengan latihan yang intens terutama untuk pernafasan saya, dan saya tidak ingin semuanya terbuang eman-eman. Itu hanyalah salah satu contohnya. Masih banyak contoh yang lain seperti kita bisa lebih mengenal lebih dekat lingkungan disekitar, bisa dimanjakan keindahan destinasi yang kita tuju, mendapatkan teman-teman baru, bahkan kita bisa bersahabat dengan orang-orang penting seperti direktur, CEO, dokter, professor, maupun pejabat, serta masih banyak manfaat lainnya.
Categories:
Kota:
Diskusi Terkini