Kami sudah cukup sering mengelola tour sepeda, terutama dalam mengelola tour jarak jauh (diatas 80 km per hari). Salah satu tantangannya adalah mengelola sebaran peserta yang terpencar. Ada peserta yang melaju jauh di depan, ada yang jauh tertinggal di belakang. Beragam peserta ini harus semuanya terlayani dengan baik, walaupun ada keterbatasan tim panitia dan kendaraan pendukung (logistik, pickup loading, ambulance).
Kita sulit mengetahui posisi para peserta. Bagi panitia yang belum familiar dengan rute perjalanan juga sering merasa "disorientasi" dan penuh keraguan. Peserta juga sangat potensial "tersesat" karena tidak familiar dengan tempat-tempat baru. Panitia logistik membutuhkan informasi sudah seberapa dekat peserta ke lokasi checkpoint, apakah masih ada peserta yang di belakang. Panitia yang menangani safety juga membutuhkan informasi lokasi peserta, semisal ada ban sepeda yang bocor, atau jika ada peserta yang jatuh. Selama ini kita mengandalkan "kirologi" (kira-kira lokasinya sekian meter dari perempatan, dsb). Bertukar informasi lokasi memang bisa dilakukan melalui WA, tapi belum memungkinkan memantau keseluruhan perjalanan beserta peserta/tim yang terlibat.
Semenjak akhir 2015 kemarin ternyata sudah ada teknologi pelacak lokasi yang bisa kita gunakan untuk memudahkan pemantauan perjalanan. Teknologi ini adalah aplikasi Lacakin yang diinstall pada ponsel Android. Peserta dan panitia tinggal mengaktifkan Lacakin, maka lokasi semua yang aktif dapat terpantau oleh panitia. Mereka yang mengaktifkan Lacakin juga dapat melihat posisi peserta lain, dan rute yang harus dilewati. Bagi peserta yang tertinggal di belakang bisa merasa lebih tenang karena ketahuan seberapa jauh terpisah dengan rombongan di depan, dan seberapa jauh menuju lokasi checkpoint logistik terdekat.
Salah satu pengalaman menarik dalam menggunakan Lacakin adalah terkait safety. Dengan adanya Lacakin, kita jadi punya cara baru dalam penanganan kejadian-kejadian khusus. Salah satu contohnya begini: pernah ada kejadian peserta mengalami kram berat sehingga jatuh dan tergeletak di pinggir jalan. Peserta ini kebetulan bersepeda sendirian, tidak mengaktifkan Lacakin, dan tidak pegang nomor HP panitia. Beruntung ada warga yang menyaksikan, kemudian mengejar dengan motor untuk memberitahu ke rombongan di depan. Salah satu marshall balik kanan ke lokasi peserta kram, sudah merupakan prosedur bahwa semua marshall harus mengaktifkan Lacakin. Tiba di lokasi marshall langsung menghubungi call center panitia, memberitahukan identitas peserta kram (nomor bike tag). Panitia otomatis mendapatkan lokasi peserta kram, langsung menghubungi petugas ambulance dan diminta ke lokasi peserta kram. Petugas ambulance pasang sirene dan melaju kencang, tinggal memantau melalui aplikasi Lacakin seberapa sudah dekat ke lokasi.
Lacakin memudahkan manajemen perjalanan bersepeda jarak jauh, aplikasinya dapat di-download di Playstore, register di website-nya untuk mengaktifkan Lacakin. Enjoy, kita akan share terus berbagai pengalaman menarik lainnya ^_^
Categories:
Diskusi Terkini